Penilaian Tingkat Risiko Kebisingan dan Rekayasa Alat Pelindung Telinga (APT) dengan Pendekatan Occupational Health Risk Assessment

Septia Pristi Rahmah, Nopriadi Nopriadi, Sucy Ramadhani

Abstract


Abstrak

PT. X adalah perusahaan bidang industri pengolahan baja yang memiliki risiko bahaya fisik berupa kebisingan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat intensitas kebisingan, pengendalian kebisingan dan penerapannya, pencegahan kebisingan pada pekerja serta mengidentifikasi Alat Pelindung Telinga yang sesuai dengan intensitas bising di lingkungan kerja. Penelitian di lakukan pada 60 orang pekerja di 5 area kerja.  Identifikasi bahaya dan penilaian resiko kebisingan menggunakan instrumen Occupational Health Risk Assessment dari ICMM (International Council  on Mining and Metals). Diperoleh intensitas kebisingan melebihi baku mutu Kepmenaker No 51 tahun 1999. Intensitas Kebisingan tertinggi 96,92 dB di bagian Sunblasting dan 87,01 dB di bagian Workshop. Hasil penilaian risiko terkatagori sangat tinggi dan tinggi yaitu pada range 180 – 210. Pengendalian dengan menggunakan APT dengan NRR 29 dB hanya mampu mengurangi risiko kebisingan 22 dB.Untuk menjadi aman nilai risiko harus diturunkan menjadi ≤ 70. Membuat kebijakan tentang rotasi kerja, pengawasan penggunaan APT,  dan memilih APT yang memiliki nilai NRR ≥ 29 dB dapat menurunkan nilai risiko yang diterima oleh pekerja.

Kata Kunci: Kebisingan, Penilaian Risiko, ICMM, Pengendalian Risiko


Keywords


Kebisingan, Penilaian Risiko, ICMM, Pengendalian Risiko

Full Text:

PDF

References


Azizi, M. H. (2010). Occupational noise-induced hearing loss. The international journal of occupational and environmental medicine.

Badan Standarisasi Nasional. (2009). Standar Nasional Indonesia (SNI) 7231:2009 tentang Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja.

ICCM. (2009). Good Practice Guidance on Occupational Health Risk Assessment. International Council on Mining and Metals, 1–68. Diambil dari https://www.icmm.com/document/629

ICMM (2016). Good Preactice Guidance on Occupational Health Risk Assessment 2nd Edition. International Council on Mining and Metals.

Indonesia, S. N., & Nasional, B. S. Baku tingkat kebisingan pada kegiatan pertambangan terhadap lingkungan. , (2010).

KEPMENKER. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-5l/tIEN/1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika. , (1999).

Kobb, T., Stikova, E., & Donev, D. (2013). Occupational Health and Safety Management System and Workplace Risk Assessment. The Second Qatar Petroleum Occupational Health (QPOH) Conference, (August 2015), 26. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1954.8000

Sliwinska-Kowalska, M., & Davis, A. (2012). Noise-induced hearing loss. Noise and Health. https://doi.org/10.4103/1463-1741.104893




DOI: http://dx.doi.org/10.33757/jik.v5i1.389

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JIK JURNAL ILMU KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


E-ISSN : 2597-8594 (Online) P-ISSN : 2580-930X (Cetak)
Publish by STIKes Alifah Padang
Jl. Khatib Sulaiman No 52 B Kota Padang. Telp 0751-7059849. Fax 0751-7059849. Website: www.stikesalifah.ac.id
Email : jik@stikesalifah.ac.id