HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA DENGAN KETERATURAN BEROBAT KLIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG
Abstract
ABSTRAK
Skizofrenia adalah penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. Prevalensi di indonesia penderita skizofrenia sebesar 1,7 juta orang yang mengalami gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan perilaku keluarga dengan keteraturan berobat klien skizofrenia. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang, Populasi adalah seluruh keluarga klien skizofrenia yang berobat di Puskesmas berjumlah 98 orang, dengan teknik total sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 65,0% klien tidak teratur berobat, 57, 5% berpengetahuan rendah, 55,0% sikap negatif dan 52,5% dengan tindakan keluarga tidak baik. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p= 0,000), sikap keluarga (p=0,005) dan tindakan keluarga (p= 0,004) dengan keteraturan berobat klien skizofrenia. Masih banyaknya penderita skizofrenia yang tidak teratur dalam berobat ke puskesmas. Diharapkan bagi petugas kesehatan memberikan pendidikan dan konseling. Sehingga keluarga lebih memperhatikan penderita dalam melakukan kontrol berobat dan mencari informasi.
Kata kunci : Keteraturan Berobat, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Keluarga
ABSTRACT
Schizophrenia is a disease that affects the brain and causes strange and disturbed thoughts, perceptions, emotions, movements and behaviors. Prevalence in Indonesia schizophrenia of 1.7 million people who have mental disorders. This study aims to see the relationship of family behavior with regular treatment of schizophrenic clients. The research type is descriptive correlation with cross sectional design. This research was conducted at Lubuk Buaya Public Health Center. The population was the whole family of schizophrenic clients 98 people, with total sampling technique. Data were collected using questionnaires. The results showed that 65.0% of clients were not regularly treated, 57, 5% low knowledge, negative attitude 55.0% and 52.5% with bad family actions. The result of statistical test showed a significant correlation between knowledge (p = 0,000), family attitudes (p = 0,005) and family action (p = 0,004) with regular treatment of schizophrenic client. There are still many irregular schizophrenia sufferer in medication at health center. It is expected that health workers provide education and counseling. So that the family pay more attention to the patient in doing medical control and seek information.
Keywords : Regulation of Medicine, Knowledge, Attitude and Family Action
Full Text:
PDFReferences
Azwar, S. (2005). Reabilitas & Validitas. Yogyakarta: pustaka pelajar.
Benyamin bloom (1908). Perilaku kesehatan jiwa. Jakarta: EGC
Depkes, RI (2011). Profil kesehatan Indonesia 2011. Jakarta : diakses 4 Februari 2017.
Direja S,H, Ade. 2014. Asuhan keperawatan jiwa, cetakan 1, Yogyakarta : Nuha medika.
Prabowo eko, (2011). Asuhan keperawatan jiwa. Jakarta: salemba humika.
Green, Lawrance w. (2007). Perencanaan pendidikan kesehatan : diterjemahkan oleh maudy, dkk. Jakarta : FKM-UI.
Keliat, Budi.A.(2011). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Jakarta : EGC.
Keliat, Budi.A.(2016).Konsep gangguan jiwa. Jakarta : EGC
Kazadi et al.(2008). Stress Apparaisal And coping, new york : springer publisher comp.
Lane, (2013). Kepatuhan berobat. http// digilib. Litbang. Depkes.go.id diperoleh tanggal 10 mei 2009.
Masnona, dkk (2013). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat klien skizofrenia di poliklinik GMO RSJ PROF.DR.HB SA’ANIN PADANG 2013.
Marilyn M. Friedman (2011). Keperawatan keluarga : Teori & praktik.Edisi3. jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: penerbit Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Riskesdas, 2013. Riset kesehatan dasar. Diakses pada tanggal 1 desember 2017. Jakarta : kementrian kesehatan RI
Regina, I,dkk (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kontrol Berobat Pada Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah DR.Amino Gondohutomo Semarang
Riska Ratnawati (2016). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita skizofrenia. Stikes bakti husada.
Sri Wulansih, (2008). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Surakarta.
Suryati, dkk (2008). Keperawatan jiwa. Jakarta: EGC
Surya direja, (2011). Keperawatan jiwa skizofrenia. Bandung : EGC
No, 18 Tahun 2014. Kesehatan jiwa. Jakarta selatan diakses pada tanggal 7 agustus 2014.
Lestari fitri,dkk (2010). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat klien skizofrenia dipuskesmas telaga kabupaten gorontalo.
Willy F. Maramis.(2004). Catatan ilmu kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga Universitas Press.
Yosep, Ilus,2007. Keperawatan jiwa. Bandung : PT Refika Aditama.
Yosep, I.2010. keperawatan jiwa, edisi revisi. Bandung: PT Refika Aditama.
Yuliantika, (2012). Hubungan antara support system keluarga dengan kepatuhan berobat klien rawat jalan dirumah sakit jiwa daerah surakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.33757/jik.v2i2.87
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JIK JURNAL ILMU KESEHATAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
E-ISSN : 2597-8594 (Online) P-ISSN : 2580-930X (Cetak)
Publish by STIKes Alifah Padang
Jl. Khatib Sulaiman No 52 B Kota Padang. Telp 0751-7059849. Fax 0751-7059849. Website: www.stikesalifah.ac.id
Email : jik@stikesalifah.ac.id