Risiko Penularan DBD Berdasarkan Maya Index di Kelurahan Batu 9 Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang

Risman Kurnia, Mutia Diansafitri, Ulfa Hanum

Abstract


Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Tanjungpinang terjadi 346 kasus pada tahun 2019. Kasus  DBD yang masih cukup tinggi menunjukkan bahwa upaya pengendalian dan pemberantasan  vektor DBD masil  belum optimal. Setiap penduduk yang tinggal di wilayah ini berisiko tertular DBD. Maya index  dapat menganalisa risiko penularan DBD dan tempat perkembangbiakan potensial Aedes Aegypti  di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu menggambarkan Maya Index dan container pada rumah tangga di wilayah Kelurahan Batu 9 Kota Tanjungpinang. Metode penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah warga yang terdapat di Kelurahan Batu 9. Sampel penelitian terdiri dari 100 rumah. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis Maya Index menggunakan Breeding Risk Index dan  Hygiene Risk Index.  Jumlah container yang di observasi yaitu sebanyak 383 buah di Kelurahan Batu 9. Container  yang  berpotensi menjadi tempat  perkembangbiakan nyamuk yaitu container ember dan dispenser. Status Maya Index dikategorikan kepada kategori tinggi yang ditentukan berdasarkan kategori Breeding Risk Index dan Hygiene risk index. Berdasarkan Maya Index menunjukkan Kelurahan Batu 9 memili risiko yang tinggi terhadap penularan DBD dan juga   sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Masyarakat di Kelurahan Batu 9 diharapkan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan  program 4M plus dengan menguras  penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air dan memantau larva secara rutin.


Keywords


Risiko Penularan, DBD, Maya Index

Full Text:

PDF

References


Alim, L., Heriyani, F., & Istiana, I. (2017). Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti pada tempat Penampungan Air Controllable Sites dan Disposable Sites di Sekolah dasar Kecamatan Banjarbaru Utara. Berkala Kedokteran, 13(1), 7. https://doi.org/10.20527/jbk.v13i1.3434

Astuti dan Ginanjar. (2016). Media Litbang Kesehatan, 26(Risiko Penularan DBD berdasarkan Maya Index dan Index Entomologi di Kota Tangerang Selatan Banten), 211–218.

Azzahra, F., Rosa, E., Galih Irianto, M., & Mutiara, H. (2020). Penentuan Status Maya Index Larva Aedes Sp. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

Dhewantara PW, D. A. (2015). Analisis risiko dengue berbasis maya index pada rumah penderita DBD di Kota Banjar. BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA, 11, 1–8.

Dinata, A., Dhewantara, P. W., Beberapa, T., Tenggara, A., & Timur, M. (2015). Karakteristik Lingkungan Fisik, Biologi, Dan Sosial Di Daerah Endemis Dbd Kota Banjar Tahun 2011. Jurnal Ekologi Kesehatan, 11(4 Des), 315–326. https://doi.org/10.22435/jek.v11i4Des.3835.315-326

Kementerian Kesehatan RI. (2018). InfoDatin Situas Demam Berdarah Dengue. In Journal of Vector Ecology (Vol. 31, Issue 1). https://doi.org/10.3376/1081-1710(2006)31[71:aomtva]2.0.co;2

Luthfiah. (2017). Hubungan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Pada Tempat Penampungan Air dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Medan Sunggal. Universitas Sumatera Utara.

Maryanti, E., Dwi Lesmana, S., Triguna, D., Plymoth, M., & Harmas, W. (2018). Maya Index dan Kepadatan Larva Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Mutiara, H. (2016). Analisis Spasial Kepadatan Larva , Maya Index Dan Kejadian Demam Berdarah Dengue ( Studi Kasus di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang ).

Narmala, Y. A., & Azizah, R. (2019). Maya Index Dan Kepadatan Larva Aedes Aegypti Antara Dusun Tegalrejo Dan Dusun Krajan Kidul Nanggungan Pacitan. In The Indonesian Journal of Public Health (Vol. 14, Issue 2, p. 199). https://doi.org/10.20473/ijph.v14i2.2019.200-210

Prasetyowati, H., Astuti, E. P., Hendri, J., & Fuadzy, H. (2018). Risiko Penularan DBD Berdasarkan Maya Index dan Key Container pada Rumah Tangga Kasus dan Kontrol di Kota Bandung. In Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. https://doi.org/10.22435/blb.v14i2.399

Profil Kesehatan Provinsi Kepri. (2018). Profil Kesehatan Provinsi KEPRI tahun 2017.

Purnama, S. G., & Baskoro, T. (2012). MAYA INDEX DAN KEPADATAN LARVA Aedes aegypti TERHADAP INFEKSI DENGUE. In DESEMBER (Vol. 16, Issue 2).

Rahayu, M., Baskoro, T., Wahyudi, B., Kesehatan Kabupaten Banyumas, D., Timur, J., Parasitologi, B., Ugm, F., & Kesehatan Lingkungan -Pemberantasan Penyakit Menular, B. (2010). STUDI KOHORT KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE COHORT STUDY ON THE PREVALENCE OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER. In Berita Kedokteran Masyarakat (Vol. 26, Issue 4).

Rokhmawanti, N., Ginandjar, P., Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, M., & Fakultas Kesehatan Masyarakat, D. (2015). HUBUNGAN MAYA INDEX DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN TEGALSARI KOTA TEGAL (Vol. 3, Issue 1). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Romadhoni. (2020). ANALISIS MAYA INDEKS DAN INDIKATOR KEPADATAN LARVA Aedes spp TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN SUKARAMI KOTA PALEMBANG. 1–65.

Sari, I. P., Adrial, & Nofita, E. (2017). Hubungan Kepadatan Larva Aedes spp. dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota. Jurnal Kesehatan Andalas, 6, 41–48.

Sona B, Rosa E, K. M. (2019). Maya Index Analysis of Dengue Fever Vector in East Metro Sub- District Lampung Province Indonesia. 6, 1–7.

Sulistyorini, E., Hadi, U. K., & Soviana, S. (2016). Entomology Factors to Existence of Larvae Aedes sp. in Case DBD Highest and Lowest in Bogor City. In Jurnal MKMI (Vol. 12, Issue 3).

Taslisia, T., Rusdji, S. R., & Hasmiwati, H. (2018). Survei Entomologi, Maya Indeks, dan Status Kerentanan Larva Nyamuk Aedes aegypti terhadap Temephos. In Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 7, Issue 1). https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.777

Taviv Yulian, S. A. dan S. H. (2010). Pengendalian DBD Melalui Pemanfaatan Pemantauan Jentik dan Ikan Cupang di Kota Palembang.

Toan D, Hoat L, Hu W, Wright P, M. P. (2015). Risk factors associated with an outbreak of dengue fever/dengue haemorrhagic fever in Hanoi, Vietna. Epidemiol Infect, 143.https://doi.org/10.1017/S0950268814002647.

Wati, P. (2015). Survei Entomologi Dan Penentuan Maya Index. In Jurnal Medika Respati: Vol. X.

WHO. (2012). Comprehensive Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Available from: http://www.who.int/tdr/publications/documents/dengue-diagnosis.pdf. http://www.who.int/tdr/publications/documents/dengue-diagnosis.pdf

Widiarti, A. S. J. dan. (2014). Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur Arum Sih Joharina*, Widiarti (Vol. 8, Issue 2).




DOI: http://dx.doi.org/10.33757/jik.v6i1.490

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JIK JURNAL ILMU KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


E-ISSN : 2597-8594 (Online) P-ISSN : 2580-930X (Cetak)
Publish by STIKes Alifah Padang
Jl. Khatib Sulaiman No 52 B Kota Padang. Telp 0751-7059849. Fax 0751-7059849. Website: www.stikesalifah.ac.id
Email : jik@stikesalifah.ac.id